Fakta Mengejutkan Seputar Obat Kumur

obat kumur
Kebanyakan dari kita mungkin pernah menggunakan mouthwash atau obat kumur saat ingin menyegarkan nafas secara cepat tanpa harus menyikat gigi. Meskipun obat kumur dipercaya secara umum sebagai penghilang bau mulut, para ahli memiliki argumen yang saling bertentangan tentang manfaat obat kumur. Berikut ini sedikit fakta mengejutkan seputar obat kumur.

Jenis Obat Kumur

Di pasaran setidaknya terdapat dua jenis obat kumur, yaitu yang mengandung persentase alkohol sangat tinggi dan yang tidak mengandung alkohol. Contoh yang menggunakan alkohol dengan persentase sangat tinggi adalah Listerine yang mengandung alkohol 26,9% (5 kali lipat dari bir dan 2 kali lipat dari anggur), sedangkan contoh yang tidak menggunakan alkohol adalah obat kumur dengan merek Pepsodent atau Garglin.



Sebenarnya, alkohol dalam obat kumur tersebut tidak membunuh bakteri tetapi hanya digunakan sebagai pembawa minyak esensial, yang merupakan bahan aktif dalam formula. Dalam kasus Listerine, eucalyptol, mentol, metil salisilat dan timol larut dalam alkohol sehingga formula tersebut efektif untuk membasmi plak di gusi.

Masalah lainnya yang terkait dengan obat kumur yang berbasis alkohol adalah bahwa alkohol diketahui sebagai salah satu penyebab mulut kering. Orang dengan mulut kering lebih rentan terhadap bau mulut karena mereka tidak memiliki air liur yang cukup tersedia secara alami membersihkan bakteri.

Nah, ada beberapa juga obat kumur yang tidak mengandung alkohol. Biasanya mereka menggunakan ekstrak daun sirih sebagai antiseptic alami untuk membunuh kuman. Sementara ini penelitian tentang obat kumur tanpa alkohol belum terlalu banyak yang dipublikasi.

Apakah Obat Kumur Efektif?


Terlepas dari jenis obat kumur yang Anda pilih, ada satu pertanyaan tentang obat kumur yang selalu diajukan : Apakah mereka benar-benar efektif?

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa produk yang menggunakan alkohol seperti Listerine dan beberapa merek lainnya mungkin efektif untuk mencegah kondisi seperti radang gusi, mereka tidak membunuh bakteri di mulut. Bau mulut merupakan hasil senyawa sulfur yang dilepaskan oleh bakteri. Seseorang dengan gigi berlubang atau gusi bengkak memiliki lebih banyak bakteri yang berkembang biak di mulut. Penelitian telah menunjukkan bahwa obat kumur yang memiliki bahan aktif klorin dioksida dan zink efektif menetralisir bau mulut.

Untuk melawan bau mulut pada sumbernya, Anda perlu untuk menyingkirkan bakteri penyebab bau mulut. Sayangnya, obat kumur saja tidak akan dapat membunuh bakteri secara efektif. Para ahli menyarankan bahwa menyikat gigi dua kali atau bahkan tiga kali sehari dan flossing adalah pertahanan terbaik terhadap bakteri. Menggunakan pembersih lidah untuk menghilangkan bakteri tambahan terbukti sangat efektif untuk banyak orang dengan bau mulut kronis. Obat kumur memang dapat menyebabkan gusi sehat dan memberikan rasa segar bersih, tetapi tidak menghilangkan bakteri
.
Kesimpulan Akhir

Jika Anda senang menggunakan obat kumur disamping menyikat gigi dan flossing secara teratur, tidak perlu untuk mengubah rutinitas Anda. Jika anda berjuang dengan bau mulut, Anda harus fokus pada usaha Anda secara fisik menghilangkan bakteri dengan menyikat, flossing dan solusi lain yang direkomendasikan oleh dokter gigi. Obat kumur memang bisa menutupi dan bahkan menetralisir bau yang tidak menyenangkan, tetapi tidak akan memecahkan masalah itu sendiri.

Referensi :
http://ezinearticles.com/?The-Truth-About-Mouthwash&id=2040864